Mahasiswa adalah civitas akademis yang dituntut memiliki
kesadaran belajar secara mandiri yang cukup tinggi, sistem pengajaran yang
diterapkan di perguruan tinggi tentu berbeda dengan apa yang mungkin kita alami
saat kita berada di bangku SMA. Di SMA kita mengenal apa yang namanya LKS yang
menurut saya sendiri itu salah fungsi dan memupuk kemalasan siswa, mungkin saat
kita SMA kita terlalu pasif dan di dekte dengan keaktifan guru kita. Dan saat
kita masih mengenakan seragam abu-abu dan menanggalkanya kemudian kita
menggantinya dengan jas almamater kampus kita maka kita juga harus mulai meninggalkan kebiasan-kebiasan yang ada
di bangku SMA. Saat dulu kita sering diterangkan oleh guru kita dikelas,
sekarang di bangku perguruan tinggi mahasiswa lah yang dituntut untuk aktif
berbicara dan aktif berdiskusi. Untuk mampu memahami apa yang akan kita
bicarakan di depan umum, mahasiswa dituntut untuk memiliki pengetahuan yang
lebih. Pengetahuan tersebut bisa diperoleh salah satunya dengan membaca. Dengan
membaca kita akhirnya banyak tahu, tidak hanya tahu secara umum tapi juga
membentuk kepribadian serta karakter mahasiswa sebagai kaum yang
berintelektual. Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk banyak membaca referensi
sebanyak mungkin. Dan inilah yang kadang menjadi suatu permasalahan tersendiri
bagi mahasiswa seperti saya dan rekan sepenanggungan. Saya yang mungkin menjadi
korban dari kesalahan system kebudayaan yang salah, memberikan dampak yang saya
rasakan tidak keren sampai saat ini. Dulu waktu SD saya tidak suka baca, pada
saat SMP saya lebih suka tidur dikelas dan membaca saat ujian berlangsung, pada
saat saya SMU saya lebih suka berpikir kapan sekolah berakhir dan segera
pulang, tidak pernah terbesit dalam benak saya untuk menumbuhkan kegemaran
membaca. Dan akhirnya ini berdampak buruk sekarang. Menua dan menyesal dengan
berbagai penyesalan merupakan perasaan yang kurang menyenangkan dalam suatu
kehidupan. Berada di semester 6 dan akan
semakin menua di kampus semakin menuntut saya untuk berpikir lebih analitis dan
kritis sehingga harapanya saya memiliki pengetahuan yang cukup sebelum saya
keluar dari kampus ini. Untuk bisa memenuhi hal tersebut maka saya harus banyak
baca. Dan akhirnya meskipun sulit terasa. Saya mulai mencoba dari sekarang
untuk gemar membaca. Dan bagi teman2 diluar sana yang mungkin sependapat dengan
tulisan saya kali ini, maka saya dengan sangat berbangga mengucapkan selamat
kepada anda sekaian karena setidaknya anda telah tahu bagaimana langkah awal
untuk merubah penyesalan2 tersebut. Dengan anda membaca artikel ini sudah satu
tahap anda
Julidnya Netizen di Asian Games 2018
5 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar