Senin, 30 Januari 2012

Berbagi : "Satu Cara, Untuk Kita Semua"



Iseng-iseng dengan tugas yang diberikan oleh dosen kepada saya. Dan setelah saya tinjau kembali saya rasa tulisan ini bolehlah menambah beberapa tumpukan kertas sampah elektronik yang biasa muncul situs pencarian mbah google, sebenarnya tulisan ini sangat dituntut kerahasiaanya menurut teman saya, tapi tak apalah karena berbagi apa yang kita punya itu indah dan menyenangkan, ini adalah suatu tulisan yang saya rasa cukup recommended untuk saudara baca karena harapanya ini akan menambah kemampuan kita dalam mengerti sesama.
Berbagi merupakan salah satu gerakan hati untuk membiarkan orang-orang yang ada disekitar kita ikut menikmati apa yang sedang kita nikmati. Berbagi tidak harus secara materi, tetapi bisa melalui tindakan, perkataan, dan perasaan. Dalam seminggu terakhir ini saya mengalami sebuah pengalaman yang menurut saya merupakan pengalaman berbagi yang tidak biasa dilakukan orang orang pada umumnya dan bisa diterpakan setiap saat dan kapan saja.
Beberapa minggu terakhir ini saya merasa dalam kondisi yang buruk, sakit tak ada hentinya dan sampai sekarang kondisi juga tidak kunjung membaik 100%. Akhirnya saya teringat dan percaya pada perkataan seseorang bahwa “saat seorang sakit maka semua akan terlihat lebih jelas dan perasaan spiritualmu akan terbuka”. Sakit selama dua minggu membuat saya lebih banyak diam dan tidak lagi banyak mengeluarkan kata-kata picisan yang dikaran dan dirangkai sedemikian rupa.  seperti biasanya. Pada saat sakit seseorang biasanya akan meminta perhatian lebih dari orang-orang sekitarnya, malangnya hal itu tidak terjadi pada saya. Beberapa hari saya sakit dan mulai membaik. Saya mulai sadar ,pikiran saya terbuka dan isi otak berhamburan kemana-mana (yeah! sudahlah lupakan -.-). Pertanyaanya kenapa beberapa orang disekitar saya tidak merespons permintaan perhatian saya, adalah karena hukum kekekalan energy mengatakan bahwa “setiap energy positif yang kita keluarkan maka energy positif tersebut akan kembali pada orang yang mengeluarkanya. Hal ini saya sadari saat beberapa hari lalu saya menghadiri rapat perdana sebuah ormawa eksekutif di kampus saya (sebut saja BEM FE UM, bukan initial samaran). Saat keadaan saya sudah mulai membaik segala membaik selera humor saya bangkit. Beberapa perkataan yang sebenarnya saya anggap biasa, entah kenapa dianggap lucu bagi teman-teman saya dan mereka menyukainya. Dari hal tersebut mereka memberikan respons berupa penghargaan konyol atas apa yang sudah saya lakukan.
Dari sini saya mengerti bahwa berbagi kadang tidak selalu berupa materi tetapi juga bisa berupa satu atau beberapa perkataan yang bisa memberikan perasaan senang bagi yang menikmatiya. Dan ini juga membuktikan hukum kekekalan energy yang telah saya jelaskan tadi
Di hari berikutnya cuaca yang berangin kencang seperti badai menerpa kota malang tercinta, membuat kondisi saya semakin drop lagi. Berbicara pun menjadi tidak nyaman, makan pun tidak nyaman, minumpun tidak nyaman bahkan tidurpun dimarahi dosen (sungguh tidak berperi kesakitan dan ketiduran) , jujur saya termasuk orang yang kurang rajin dalam beribadah, sholatpun hanya dilakukan saat ingat dan kebanyakan lupa, makanpun juga jarang (apa hubunganya? (¬˛ ¬ )). tetapi satu hal yang luar biasa saya rasakan adalah sejak saat sakit yang mendera selama 2 minggu ini membuat saya selalu ingat akan sholat, subbhanallah dan saya menyadari betapa hebatnya keEsaan allah swt. Bahkan menurut saya sakit yang mendera dan tidak menyenangkan inipun bisa berbagi sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa yang cukup membuat saya sadar betapa kurang bergunanya saya selama ini. 
Pada penulisan tugas ini akhirnya saya mengerti suatu hal bahwa bahkan bukan Cuma manusia yang mampu berbagi bahkan sakit, sedih, bingung dan segala pengalaman pengalaman buruk akan mampu berbagai pengalaman lain yang mampu meningkatkan olah hati seseorang.
Dari tulisan yang sudah saya susun yang sudah cukup menyita waktu saya, akhirnya saya menyimpulkan bahwa sesungguhnya berbagi bukan hanya memberikan apa yang kalian punya untuk dinikmati bersama, tetapi berbagi juga adalah seberapa besar yang sudah bisa kamu berikan dan seberapa pantas dirimu untuk menerima hal-hal untuk dibagi tersebut. Tidak semua orang pantas untuk menerima hal untuk dibagi, seseorang haruslah sadar bahwa berbagi merupakan proses timbal balik yang sifatnya otomatis untuk dilakukan tanpa orang tersebut harus memikirkan bagaimana membalasnya. Hal inilah yang akan menimbulkan sinergi postif dan aura postif yang mendukung hukum kekelan energy yang sudah saya jelaskan diatas.
Demikianlah  tulisan yang sebenarnya menjadi sebuah tugas saya di satu mata kuliah ini saya buat (beberapa diedit sih sebenarnya), semoga menjadi manfaat bagi kita bersama, bahwa sesungguhnya banyak yang mampu kita ambil pelajaran dari apa yang kita alami sehari-hari dari hal yang paling kecil sampai yang paling konyol dan tidak masuk akal sekalipun. (harmadhani adi)

0 komentar:

Posting Komentar