Iseng-iseng dengan tugas yang diberikan oleh dosen kepada saya. Dan setelah saya tinjau kembali saya rasa tulisan ini bolehlah menambah beberapa tumpukan kertas sampah elektronik yang biasa muncul situs pencarian mbah google, sebenarnya tulisan ini sangat dituntut kerahasiaanya menurut teman saya, tapi tak apalah karena berbagi apa yang kita punya itu indah dan menyenangkan, ini adalah suatu tulisan yang saya rasa cukup recommended untuk saudara baca karena harapanya ini akan menambah kemampuan kita dalam mengerti sesama.
Berbagi merupakan salah satu
gerakan hati untuk membiarkan orang-orang yang ada disekitar kita ikut
menikmati apa yang sedang kita nikmati. Berbagi tidak harus secara materi,
tetapi bisa melalui tindakan, perkataan, dan perasaan. Dalam seminggu terakhir
ini saya mengalami sebuah pengalaman yang menurut saya merupakan pengalaman
berbagi yang tidak biasa dilakukan orang orang pada umumnya dan bisa diterpakan
setiap saat dan kapan saja.
Beberapa minggu terakhir ini saya
merasa dalam kondisi yang buruk, sakit tak ada hentinya dan sampai sekarang
kondisi juga tidak kunjung membaik 100%. Akhirnya saya teringat dan percaya
pada perkataan seseorang bahwa “saat seorang sakit maka semua akan terlihat
lebih jelas dan perasaan spiritualmu akan terbuka”. Sakit selama dua minggu
membuat saya lebih banyak diam dan tidak lagi banyak mengeluarkan kata-kata
picisan yang dikaran dan dirangkai sedemikian rupa. seperti biasanya. Pada saat sakit seseorang
biasanya akan meminta perhatian lebih dari orang-orang sekitarnya, malangnya
hal itu tidak terjadi pada saya. Beberapa hari saya sakit dan mulai membaik.
Saya mulai sadar ,pikiran saya terbuka dan isi otak berhamburan kemana-mana
(yeah! sudahlah lupakan -.-). Pertanyaanya kenapa beberapa orang disekitar saya
tidak merespons permintaan perhatian saya, adalah karena hukum kekekalan energy
mengatakan bahwa “setiap energy positif yang kita keluarkan maka energy positif
tersebut akan kembali pada orang yang mengeluarkanya. Hal ini saya sadari saat beberapa
hari lalu saya menghadiri rapat perdana sebuah ormawa eksekutif di kampus saya
(sebut saja BEM FE UM, bukan initial samaran). Saat keadaan saya sudah mulai
membaik segala membaik selera humor saya bangkit. Beberapa perkataan yang
sebenarnya saya anggap biasa, entah kenapa dianggap lucu bagi teman-teman saya
dan mereka menyukainya. Dari hal tersebut mereka memberikan respons berupa
penghargaan konyol atas apa yang sudah saya lakukan.
Dari sini saya mengerti bahwa
berbagi kadang tidak selalu berupa materi tetapi juga bisa berupa satu atau
beberapa perkataan yang bisa memberikan perasaan senang bagi yang menikmatiya. Dan
ini juga membuktikan hukum kekekalan energy yang telah saya jelaskan tadi
Di hari berikutnya cuaca yang
berangin kencang seperti badai menerpa kota malang tercinta, membuat kondisi
saya semakin drop lagi. Berbicara pun menjadi tidak nyaman, makan pun tidak
nyaman, minumpun tidak nyaman bahkan tidurpun dimarahi dosen (sungguh tidak
berperi kesakitan dan ketiduran) , jujur saya termasuk orang yang kurang rajin
dalam beribadah, sholatpun hanya dilakukan saat ingat dan kebanyakan lupa,
makanpun juga jarang (apa hubunganya? (¬˛ ¬ )). tetapi satu hal yang luar biasa saya
rasakan adalah sejak saat sakit yang mendera selama 2 minggu ini membuat saya
selalu ingat akan sholat, subbhanallah dan saya menyadari betapa hebatnya keEsaan
allah swt. Bahkan menurut saya sakit yang mendera dan tidak menyenangkan inipun
bisa berbagi sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa yang cukup membuat
saya sadar betapa kurang bergunanya saya selama ini.
Pada penulisan tugas ini akhirnya
saya mengerti suatu hal bahwa bahkan bukan Cuma manusia yang mampu berbagi
bahkan sakit, sedih, bingung dan segala pengalaman pengalaman buruk akan mampu
berbagai pengalaman lain yang mampu meningkatkan olah hati seseorang.
Dari tulisan yang sudah saya
susun yang sudah cukup menyita waktu saya, akhirnya saya menyimpulkan bahwa
sesungguhnya berbagi bukan hanya memberikan apa yang kalian punya untuk
dinikmati bersama, tetapi berbagi juga adalah seberapa besar yang sudah bisa
kamu berikan dan seberapa pantas dirimu untuk menerima hal-hal untuk dibagi
tersebut. Tidak semua orang pantas untuk menerima hal untuk dibagi, seseorang
haruslah sadar bahwa berbagi merupakan proses timbal balik yang sifatnya otomatis
untuk dilakukan tanpa orang tersebut harus memikirkan bagaimana membalasnya. Hal
inilah yang akan menimbulkan sinergi postif dan aura postif yang mendukung hukum
kekelan energy yang sudah saya jelaskan diatas.
Demikianlah tulisan yang sebenarnya menjadi sebuah tugas
saya di satu mata kuliah ini saya buat (beberapa diedit sih sebenarnya), semoga
menjadi manfaat bagi kita bersama, bahwa sesungguhnya banyak yang mampu kita
ambil pelajaran dari apa yang kita alami sehari-hari dari hal yang paling kecil
sampai yang paling konyol dan tidak masuk akal sekalipun. (harmadhani adi)
0 komentar:
Posting Komentar